Rabu, 08 Juni 2016

PERSIAPAN PERSALINAN



MELAKUKAN PERSIAPAN PERSALINAN
A.DASAR TEORI
            Setiap kehamilan  seorang ibu memiliki resiko terjadi nya komplikasi meskipun  kehamilan tersebut normal. WHO menyebutkan 15% ibu hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang mengancam jiwanya. Salah satu faktor yang dapat menurunkan  resiko tersebut  adalah adanya  tenaga kesehatan yang terampil dalam memberikan asuhannya. Sangat dipahami  setiap ibu hamil akan merasakan  cemas menakal saat akan menjelang persalinan dan kecemasan ini  dapat meningkatkan resiko  terjadinya komplikasi. Oleh karena itu, sangatlah penting membangun hubungan  yang baik dengan ibu hamil  dan keluarganya guna menyusun  persiapan persalinan sehingga  dapat meminimalisir  terjadinya resiko komplikasi.
            Rencana persalinan adalah rencana yang dibuat oleh ibu ,suami,dan keluarga,serta bidan. Rencana ini tidak harus tertulis namum disepakakati bersama dan  merupakan hasil diskusi dalam konmseling. Harapannya dengan rencana pertsalinan  dapat mengurangi kebingungan ibu ,suami dan keluarga pada  waktu menjelang persalinan  dan meningkatkan kemungkinan ibu menerima asuhan yang tepat sesuai dengan waktunnya. Pada saat menyusun rencana persalinan  kita sebagai bidan  perlu sampaikan tanda gejala persalinan, yang meliputi :
v  Kenceng-kenceng teratur minimal 2x dalam 10 mnit.
v  Keluarnya lender darah
v  Perut / abdomen terasa sakit pada pinggang dan menjalar sampai bagian perut bawah
v  Kadang kmeluar cairan dari vagina ,namun harus disertai dengan pembukaan;
Apabila salah satu  tanda diatas telah dirasakan  oleh ibu ,maka harus segera datang ke pusat pelayanan  kesehatan yang telah disepakati bersama. Adapun komponen dalam persiapan persalinan meliputi :
1)    Membuat rencana persalinan
v  Tempat peersalinan
v  Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
v  Bagaimana menghubungi  tenaga kesehatan tersebut
v  Transportasi  ke tempat persalinan.
v  Siapa yang mendampingi ibu saat besalin
v  Berapa banyak  biaya yang dibutuhkan  dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut.
v  Siapa yang akan  menjaga keluarga apabiala ibu tidak ada.
2)    Membuat rencana pengambil keputusan  apabila terjadi kegawatdaruratan dan pengambil keputusan utama tidak ada.
v  Siapa pembuat keputusan  utama dalam keluarga
v  Siapa yang akan mengambil  keputusan apabila peengambil keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan.
3)    Mempersiapkan  alat transportasi apabila terjadi  kegawatdaruratan .
Komponen ini penting karena  banyak ibu hamil  yang mengalami komplikasi  tidak mendapatkan pelayanan  tepat waktu karena masalah  transportasi. Adapun komponen yang harus disiapkan :
v  Dimana ibu akan barsalin
v  Bagaimana cara menjangkau pelayanan  kesehatan lebih lanjut apabila terjadi kegawatdaruratan
v  Fasilitas kesehatan mana apabila ibu  terjadi kegawatdaruratan.
v  Ke fasilitas  kesehatan mana  apabila  ibu harus dirujuk.
v  Bagaimana cara mendapatkan  dana apabila terjadi kegawatdaruratan.
v  Bagaimanan cara mencari donor darah.

4)     Membuat rencana atau pola menabung.
Ibu, suami dan keluarga mempersiapkan dana yang dapat  digunakan  untuk asuhan  selama kehamilan ,persalina,dan pasca bersalin,terlebih  apabila terjadi kegawatdaruratan. Meskipun dari pemerintah telah ada program JAMPERSAL.
5)    Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan..  persiapan barang-barang  kebutuhan baik kebutuhan ibu maupun bayinya. Kebutuhan  ibu dapat berupa pakaian , kain  panjang , pembalut, celana ,popk,bedong, alat mandi dll. Kebutuhan bayi dapat berupa pakian,celana ,baju, bedong,alat mandi, dan lain-lain.



DAFTAR PUSTAKA
1.    Anonim. 2003. Paduan Pengajar Guru/ Dosen. Pudiknakes dan JHPIEGO/MNH: Jakarta
2.    Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti. NN. 2006. Asuhan kebidanan  Antenatal.  EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar