MELAKUKAN PERSIAPAN
PERSALINAN
A.DASAR TEORI
Setiap kehamilan
seorang ibu memiliki resiko terjadi nya komplikasi meskipun kehamilan tersebut normal. WHO menyebutkan
15% ibu hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang mengancam jiwanya.
Salah satu faktor yang dapat menurunkan
resiko tersebut adalah
adanya tenaga kesehatan yang terampil
dalam memberikan asuhannya. Sangat dipahami
setiap ibu hamil akan merasakan
cemas menakal saat akan menjelang persalinan dan kecemasan ini dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi. Oleh karena itu,
sangatlah penting membangun hubungan
yang baik dengan ibu hamil dan
keluarganya guna menyusun persiapan
persalinan sehingga dapat
meminimalisir terjadinya resiko
komplikasi.
Rencana persalinan adalah rencana yang dibuat oleh ibu
,suami,dan keluarga,serta bidan. Rencana ini tidak harus tertulis namum
disepakakati bersama dan merupakan hasil
diskusi dalam konmseling. Harapannya dengan rencana pertsalinan dapat mengurangi kebingungan ibu ,suami dan
keluarga pada waktu menjelang
persalinan dan meningkatkan kemungkinan
ibu menerima asuhan yang tepat sesuai dengan waktunnya. Pada saat menyusun
rencana persalinan kita sebagai
bidan perlu sampaikan tanda gejala
persalinan, yang meliputi :
v Kenceng-kenceng
teratur minimal 2x dalam 10 mnit.
v Keluarnya
lender darah
v Perut
/ abdomen terasa sakit pada pinggang dan menjalar sampai bagian perut bawah
v Kadang
kmeluar cairan dari vagina ,namun harus disertai dengan pembukaan;
Apabila salah satu tanda diatas telah dirasakan oleh ibu ,maka harus segera datang ke pusat
pelayanan kesehatan yang telah
disepakati bersama. Adapun komponen dalam persiapan persalinan meliputi :
1) Membuat
rencana persalinan
v Tempat
peersalinan
v Memilih
tenaga kesehatan yang terlatih
v Bagaimana
menghubungi tenaga kesehatan tersebut
v Transportasi ke tempat persalinan.
v Siapa
yang mendampingi ibu saat besalin
v Berapa
banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya
tersebut.
v Siapa
yang akan menjaga keluarga apabiala ibu
tidak ada.
2) Membuat
rencana pengambil keputusan apabila
terjadi kegawatdaruratan dan pengambil keputusan utama tidak ada.
v Siapa
pembuat keputusan utama dalam keluarga
v Siapa
yang akan mengambil keputusan apabila
peengambil keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan.
3) Mempersiapkan alat transportasi apabila terjadi kegawatdaruratan .
Komponen
ini penting karena banyak ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak mendapatkan pelayanan tepat waktu karena masalah transportasi. Adapun komponen yang harus disiapkan
:
v Dimana
ibu akan barsalin
v Bagaimana
cara menjangkau pelayanan kesehatan
lebih lanjut apabila terjadi kegawatdaruratan
v Fasilitas
kesehatan mana apabila ibu terjadi
kegawatdaruratan.
v Ke
fasilitas kesehatan mana apabila
ibu harus dirujuk.
v Bagaimana
cara mendapatkan dana apabila terjadi
kegawatdaruratan.
v Bagaimanan
cara mencari donor darah.
4) Membuat rencana atau pola menabung.
Ibu,
suami dan keluarga mempersiapkan dana yang dapat digunakan
untuk asuhan selama kehamilan
,persalina,dan pasca bersalin,terlebih
apabila terjadi kegawatdaruratan. Meskipun dari pemerintah telah ada
program JAMPERSAL.
5) Mempersiapkan
peralatan yang diperlukan untuk persalinan..
persiapan barang-barang kebutuhan
baik kebutuhan ibu maupun bayinya. Kebutuhan
ibu dapat berupa pakaian , kain
panjang , pembalut, celana ,popk,bedong, alat mandi dll. Kebutuhan bayi
dapat berupa pakian,celana ,baju, bedong,alat mandi, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anonim. 2003. Paduan Pengajar Guru/ Dosen. Pudiknakes dan JHPIEGO/MNH: Jakarta
2.
Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti. NN.
2006. Asuhan kebidanan Antenatal. EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar