Rabu, 08 Juni 2016

Psikologi pada masa remaja



PSIKOLOGI PADA MASA REMAJA


PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Menurut Santrock (2003) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, sosial emosional. Sedangkan menurut Rumini dan Sundari (2004) remaja adalah peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja adalah masa datangnya pubertas 11-14 tahun sampai usia sekitar 18 tahun yang merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Masa perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil di tuntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya (Monks, 2003).
Permasalahan yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan pendidik tentang berbagai tuntutan psikologi ini, sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang tidak sejalan  dari yang seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan perkembangan diri para remaja tersebut. Dengan demikian di harapkan para orang tua dan pendidik dapat memberikan motivasi yang tepat untukk mendorong remaja menuju pada kepenuhan dirinya senduri( Stice dan Whitenton, 2002).

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian dari remaja?
2)      Apa saja ciri-ciri pada remaja?
3)      Apa saja tahap-tahap  pada perkembangan remaja?
4)      Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja?
5)      Apa saja perubahan fisik dan pisikologis pada masa remaja?
6)         Apa saja tugas – tugas perkembangan pada masa remaja?
7)      Apa saja permasalahan pada masa remaja?
8)      Bagaimana cara mengatasi masalah pada remaja?

C.    Tujuan
1)      Untuk mengetahui pengertian dari remaja.
2)      Untuk mengetahui ciri-ciri pada remaja.
3)      Untuk mengetahui tahap-tahap  pada perkembangan remaja.
4)      Untuk mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
5)           Untuk mengetahui perubahan fisik dan pisikologis pada masa remaja.
6)        Untuk mengetahui tugas – tugas perkembangan pada masa remaja.
7)         Untuk mengetahui permasalahan pada masa remaja.
8)      Untuk mengetahui cara mengatasi masalah pada remaja.



TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian Remaja

Istilahremaja berasal dari kata latin yaitu “adolescene”(kata bendanya,adolescentia yang berarti Remaja)yang berarti tumbu/tumbuh menjadi dewasa.
Istilah remaja,seperti yang dipergunakan saat ini,mempunyai arti yang sangat luas mencakup kematangan mental,emosional,sosial dan fisik pandangan ini di ungkapkan oleh Tiaget.
1)      Menurut  Rumini dan Sundari (2004), remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.  Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
2)      Menurut Santrock (2003), masa remaja  diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
3)      Menurut Pardede (2002), masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu.


B.     Ciri-ciri umum masa Remaja
Ciri-ciri Remaja adalah sebagai berikut:
1)      Pemekaran diri sendiri
 dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya, ciri lain adalah berkembangnya ego berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri sendiri) di masa depan (Hurlock, 2002).

2)      Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara obyektif
Ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri dan kemampuan untuk menangkap humor termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Dia tidak marah jika dikritik pada saaat-saat yang yan diperlukan ia dapat melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar (Hurlock, 2002).

3)      Sebagai periode peralihan
Peralihan berarti terputus atau berubah dari apa yang pernah terjadi sebelumnya. Peralihan adalah proses perkembangan dari satu tahap ke tahap b erikutnya. Apa yang tertinggal pada satu tahap  akan memberikan dampak dimsa akan datang. Osterrieth mengastakan bahwa, struktur psikis suatu remaja ialah  kelanjutan ndario perkembangan  masa pubertas.

C.     Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Tahap-tahap perkembangan remaja menurut Stevenson (2002) adalah sebagai berikut:
1.      Periode masa  pubertas usia 12-18 tahun
Masa pra pubertas merupakan masa peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Ciri-cirinya:
a.       Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
b.      Anak mulai bersikap kritis
c.   mulai menerima kondisi dirinya
d.  Berkembangnya cara berpikir
2.      Masa pubertas usia 14-16 tahun merupakan masa remaja awal. Ciri-cirinya:
a.       Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
b.      Memperhatikan penampilan
c.       Sikapnya tidak menentu/plin-plan
d.      Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
f.   sikap dan moralitasnya masih bnersifat egosentris.
g.   Selalu merasa kebingungan dalam status.
3.      Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun merupakan peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Ciri-cirinya:
a.       Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
b.      Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
c.       Belajar bertanggung jawab
d.      Perkembangan sosial dan intelektual lebih sempurna.
4.      Periode remaja adolescen usia 19-21 tahun merupakan masa akhir Remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
a.       Disebut dewasa muda dan meninggalkan dunia kanak-kanak.;
b.      Dapat berpikir objektif sehinnga mampu bersikap sesuai situasi dan kondisi.
c.       Belajar vmenyesuaikan diri dengan norma-mnorma yang berlaku.
d.      Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
e.       Mulai menyadari akan realitas
f.             Sikapnya mulai jelas tentang hidup
g.      Mulai nampak bakat dan minatnya

D.    Aspek-aspek Perkembangan Remaja

1.       Perkembangan fisik
Menurut Papalia dan Olds (2001), yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif.
2.      Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (Papalia & Olds, 2001).
3.      Perkembangan kepribadian dan sosial
Menurut Papalia & Olds (2001) yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001)

.
E.     Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
1.      Faktor Pribadi
Setiap anak berkepribadian khusus. Keadaan khusus pada anak bisa menjadi sumber munculnya berbagai perilaku menyimpang. Keadaan khusus ini adalah keadaan konstitusi, potensi, bakat, atau sifat dasar pada anak yang kemudian melalui proses perkembangan, kematangan, atau perangsangan dari lingkungan, menjadi aktual, muncul, atau berfungsi (Lester, 2004).
Sehubungan dengan masalah pelajaran ini, perasaan-perasaan tertekan dan beban yang tidak sanggup dihadapi juga dapat timbul karena berbagai hal yang lain seperti berikut ini:
a.       Tuntutan dari pihak orang tua terhadap prestasi anak yang sebenarnya melebihi kemampuan dasar yang dimiliki anak.
b.      Tuntutan terhadap anak agar ia bisa memperlihatkan prestasi-prestasi seperti yang diharapkan orang tua.
c.       Tekanan dari orang tua agar anak mengikuti berbagai kegiatan, baik yang berhubungan dengan pelajaran-pelajaran sekolah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan bakat dan minat.
d.      Kekecewaan pada anak karena tidak berhasil memasuki sekolah atau jurusan yang dikehendaki dan yang tidak dinetralisasikan dengan baik oleh orang tua. Kekecewaan yang berlanjut pada penilaian bahwa harga dirinya tidak perlu dipertahankan karena orang tua tidak mencintainya lagi.
Dari uraian di atas, dijelaskan bahwa masalah yang berkaitan dengan masalah sekolah, masalah belajar, prestasi, dan potensi (bakat) bisa menjadi sumber timbulnya berbagai tekanan dan frustrasi. Hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi-reaksi perilaku nakal atau penyalahgunaan obat terlarang (Libert, 2003).
2.      Faktor Keluarga
Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil dalam masyarakat. Lingkungan keluarga berperan besar karena merekalah yang langsung atau tidak langsung terus-menerus berhubungan dengan anak, memberikan perangsangan (stimulasi) melalui berbagai corak komunikasi antara orang tua dengan anak (Prawirosudirjo, 2003).
3.      Lingkungan Sosial dan Dinamika Perubahannya
Lingkungan sosial dengan berbagai ciri khusus yang menyertainya memegang peranan besar terhadap munculnya corak dan gambaran kepribadian pada anak. Kesenjangan antara norma, ukuran, patokan dalam keluarga dengan lingkungannya perlu diperkecil agar tidak timbul keadaan timpang atau serba tidak menentu, suatu kondisi yang memudahkan munculnya perilaku tanpa kendali, yakni penyimpangan dari berbagai aturan yang ada. (Ellis, 2001).
Lingkungan pergaulan anak adalah sesuatu yang harus dimasuki karena di lingkungan tersebut seorang anak bisa terpengaruh ciri kepribadiannya, tentunya diharapkan terpengaruh oleh hal-hal yang baik. Di samping itu, lingkungan pergaulan adalah sesuatu kebutuhan dalam pengembangan diri untuk hidup bermasyarakat. Karena itu, lingkungan sosial sewajarnya menjadi perhatian kita semua, agar bisa menjadi lingkungan yang baik, yang bisa meredam dorongan-dorongan negatif atau patologis pada anak maupun remaja (Santrock, 2002).

F.  Perubahan fisik dan psikis pada remaja
1.      Perubahan fisik pada remaja :
Pada remaja perempuan :
a.       Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang.)
b.         Pertumbuhan payudara.
c.       Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
d.       Mencapai pertumbuhan tinggi badan yang maksimum.
e.        Bulu kemaluan menjadi keriting.
f.        Menstruasi atau haid.
g.      Tumbuh bulu-bulu ketiak.

Pada remaja laki-laki :

a.       Pertumbuhan tulang-tulang..
b.      Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
c.       Awal perubahan suara.
d.      Ejakulasi (Keluarnya air mani)
e.       Bulu kemaluan menjadi keriting.
f.       Pertumbuhan tinggi badan menjadi tingkat maksimum.
g.      Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
h.      Tumbuh bulu ketiak.
i.        Akhir perubahan suara.
j.        Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
k.      Tumbuh bulu di dada.


2.      ciri-ciri perkembangan psikis pada remaja.

a.       Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
b.      Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
c.       Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
d.      Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
e.       Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
f.       Timbulnya kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisik yang terjadi


G.  Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja

tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu:

a.       Mampu menerima keadaan fisiknya
b.      Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
c.       Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d.      Mencapai kemandirian emosional
e.             Mencapai kemandirian ekonomi
f.       Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
g.      Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h.      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
i.        Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan


PENUTUP


Kesimpulan


Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan psikologi remaja dimulai dari fase psikologi praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik  pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.

















DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, Jakarta :Erlangga, 1992.
Pieter ,H.Z. dan lubis  N. Lumonggo 2010.,Pengantar psikologi untuk kebidanan. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar