MAKALAH
KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM KIA PADA IBU Ber- KB
PRODI
D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2015/ 2016
Kata
Pengantar
Puji
dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
judul “PROGRAM KIA PADA IBU Ber- KB” . Makalah ini kami susun untuk melengkapi
tugas matakuliah dan kelengkapan dari
rangkaian perkuliahan kami.
Dalam
kesempatan ini kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat
kami sebutkan namanya, yang sangat berperan dalam memberikan dorongan, bantuan,
dukungan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
saran yang membangun sngat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.
Yogyakarta,
14 Mei 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Halaman Judul........................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................
B. Rumusan
Masalah...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB 2 ISI
A. Dasar
Teori..............................................................................................
B. Penerapan
Program KIA dalam KB........................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bidan
adalah salah satu kategori tenaga kesehatan yangsangat berperan dalam upaya
penurunan AKI dan oleh karena itu perludipersiapkan sebaik-baiknya.Salah satu
visi Indonesia sehat 2010 adalah tersedianya tenagakesehatan profesional dalam
jumlah yang cukup untuk memberikanpelayanan disetiap jenjang pelayanan
kesehatan. Salah satu dari tenagatersebut adalah bidan yang profesional.
Profesi bidan saat inimempunyai tantangan yang berat, dan menuntut
masing-masing bidanharus memiliki jiwa pengabdian dan profesioinalisme yang
tinggi, bidanmempunyai tugas utama sebagai ujung tombak.
Berdasarkan
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun2002/2003, AKI di Indonesia
adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiranhidup, Sedangkan AKI di negara maju
hanya sekitar 10 per 100.000kelahiran hidup. Dengan demikian diperkirakan
13.778 ibu meninggalsetiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Jika
dikalkulasikan dalamhitungan hari, berarti 38 ibu yang meninggal atau 2 ibu
setiap jamnya.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010
adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup,
dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini
sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan
kesehatan Indonesia tahun2007 :
·
Angka kematian Neonatal di Indonesia
sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup
·
Angka kematian Bayi 26,9
kematian/1000 kematian hidup
·
Angka kematian Balita sebesar 44
kematian/1000 kelahiran hidup
·
Angka kematian Ibu Hamil dan saat
melahirkan masih mencapai 228/100.000 kelahiran hidup
Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka
tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup.
Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan
AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.
B. Rumusan
Masalah
Adapun dalam
penyusunaan makalah ini, kami menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:
Apa yang
dimaksud program KIA ?
Apa yang
dimaksud program KB ?
Bagaimana
keterkaitan antara program KIA dan KB ?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan kami menyusun makalah ini adalah selain sebagai salah satu persyratan
melengkapi tugas matakuliah kesehatan masyarakat juga bertujuan sebagai bahan
referensi untuk pembaca dan mahasiswa agar lebih mengetahui apa yang dimaksud
dari program KIA, KB serta bagaimana hubungan dan keterkaitannya dalam
mensejahterakan masyarakat.
BAB 2
ISI
A.
Dasar Teori
Upaya
kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak
balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini
tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman
kanak-kanak.
Pengertian
keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu
memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang
besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal
maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik
anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah
mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak
tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2003, h.27).
Peranan ibu
terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat
berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa,
bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan
orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya. (dilampirkan
oleh Zulkifli dari bambang, 1986, h.9).
Tujuan
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan
tujuan khusus program KIA adalah :
·
Meningkatnya kemampuan ibu
(pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan
keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.
·
Meningkatnya upaya pembinaan
kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan
keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah
Taman Kanak-Kanak atau TK.
·
Meningkatnya jangkauan pelayanan
kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu
meneteki.
·
Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.
·
Meningkatnya kemampuan dan peran
serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah
kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu
dan keluarganya.
Prinsip
pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada
kegiatan pokok :
1.
Peningkatan pelayanan antenatal di
semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang
setinggi-tingginya.
2.
Peningkatan pertolongan persalinan
yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional
secara berangsur.
3.
Peningkatan deteksi dini resiko
tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader
dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
4.
Peningkatan pelayanan neonatal (bayi
berumur kurang dari 1bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi
tingginya
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran."
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha
untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat
kontrasepsi. Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Tujuan
Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah :
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak
dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2.
Tujuan Khusus
·
Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
·
Menurunnya jumlah angka kelahiran
bayi.
·
Meningkatnya kesehatan Keluarga
Berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah
dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka
dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda
kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan
dan perencanaan keluarga.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah
sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah
telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam
rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap).
Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan
setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan
untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut
sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan
dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan
cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang
menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti
pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal
namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah
fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah
efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan
kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal
tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari
agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah
frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke
laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada
metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang
efektif mencegah kehamilan 100%.
Semakin bertambah usia maka terdapat perubahan dari
periode menstruasi. Ketika darah haid akhirnya berhenti, maka seorang wanita
memasuki masa menopause. Bagaimanapun juga, kontrasepsi sebaiknya digunakan
sampai wanita tidak mendapatkan menstruasi atau darah haid selama 2 tahun jika
usia kurang dari 50 tahun atau 1 tahun jika usia lebih dari 50 tahun.
Metode kontrasepsi terdiri dari :
Ø
Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi
oral kombinasi Kontrasepsi oral progestin Kontrasepsi suntikan progestin
kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron Implant progestin Kontrasepsi Patch
Ø
Kontrasepsi barrier (penghalang)
·
Kondom (pria dan wanita)
·
Diafragma dan cervical cap
Ø Spermisida
Ø IUD (spiral)
Ø Perencanaan
keluarga alami
Ø Penarikan
penis sebelum terjadinya ejakulasi
Ø Metode
amenorea menyusui
Ø Kontrasepsi
darurat
·
Kontrasepsi darurat hormonal
·
Kontrasepsi darurat IUD
Ø Sterilisasi
·
Vasektomi
·
Ligasi tuba
B.
Penerapan Program KIA dalam KB
Seperti yang kita ketahui program
KIA adalah program yang bertujuan mencapai kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, telah banyak program yang dicanangkan oleh pemerintah, salah
satunya adalah melalui program KB. Dimana program KB ini memiliki tujuan meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
Dengan
adanya program KB inilah, maka tujuan- tujuan yang akan dicapai melalui program
KIA juga akan terlaksana. Usaha memperkecil angka kelahiran ini, akan menjadi
salah satu batu loncatan untuk mencapai masyarakat yang menyaddari pentingnya
hidup sehat.
Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Indikator
derajat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi (AKB), angka kematian
ibu (AKI), umur harapan hidup dan angka kematian balita (Depkes Rl, 1991). OIeh
karena itu, persalinan ibu hams mendapatkan fasilitas dan partisifasi seperti
tenaga profesional, pelayanan kesehatan, partisipasi masyarakat setempat dan
lainnya.
Kematian ibu
atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
reproduksi yang sangat penting. Tingginya angka kematian maternal mempunyai
dampak yang besar terhadap keluarga dan masyarakat (L. Ratna Budiarso et al,
1996). Kematian seorang wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi kelangsungan
hidup bayinya, karena bayi yang bersangkutan akan mengalami nasib yang sama dan
keluarganya bercerai berai (L. Ratna Budiarso et al, 1990). Oleh karena itu
angka kematian maternal dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan
masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Upaya
kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak
balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini
tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman
kanak-kanak.
Tujuan
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
B.
Saran
Semoga
dengan tersusunnya makalah KIA ini, memberikan manfaat bagi kita semua, dan
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar