Jumat, 13 Mei 2016

Makalah Kesehatan Masyarakat program KIA pada Ibu ber-KB



MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM KIA PADA IBU Ber- KB



PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/ 2016










Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “PROGRAM KIA PADA IBU Ber- KB” . Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas matakuliah  dan kelengkapan dari rangkaian perkuliahan kami.
Dalam kesempatan ini kami juga berterima kasih kepada pihak- pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya, yang sangat berperan dalam memberikan dorongan, bantuan, dukungan, dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu saran yang membangun sngat kami perlukan untuk memperbaiki makalah ini.




                                                                   Yogyakarta, 14 Mei 2016



                                                                                      Penyusun





Daftar Isi

Halaman Judul........................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang........................................................................................
B.   Rumusan Masalah...................................................................................
C.   Tujuan......................................................................................................
BAB 2 ISI
A.   Dasar Teori..............................................................................................
B.   Penerapan Program KIA dalam KB........................................................
BAB 3 PENUTUP
A.   Kesimpulan..............................................................................................
B.   Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka










BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Bidan adalah salah satu kategori tenaga kesehatan yangsangat berperan dalam upaya penurunan AKI dan oleh karena itu perludipersiapkan sebaik-baiknya.Salah satu visi Indonesia sehat 2010 adalah tersedianya tenagakesehatan profesional dalam jumlah yang cukup untuk memberikanpelayanan disetiap jenjang pelayanan kesehatan. Salah satu dari tenagatersebut adalah bidan yang profesional. Profesi bidan saat inimempunyai tantangan yang berat, dan menuntut masing-masing bidanharus memiliki jiwa pengabdian dan profesioinalisme yang tinggi, bidanmempunyai tugas utama sebagai ujung tombak.
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun2002/2003, AKI di Indonesia adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiranhidup, Sedangkan AKI di negara maju hanya sekitar 10 per 100.000kelahiran hidup. Dengan demikian diperkirakan 13.778 ibu meninggalsetiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Jika dikalkulasikan dalamhitungan hari, berarti 38 ibu yang meninggal atau 2 ibu setiap jamnya.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun2007 :
·         Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup
·         Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
·         Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
·         Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000 kelahiran hidup
Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.
B.     Rumusan Masalah
Adapun dalam penyusunaan makalah ini, kami menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:
*      Apa yang dimaksud program KIA ?
*      Apa yang dimaksud program KB ?
*      Bagaimana keterkaitan antara program KIA dan KB ?
C.     Tujuan
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah selain sebagai salah satu persyratan melengkapi tugas matakuliah kesehatan masyarakat juga bertujuan sebagai bahan referensi untuk pembaca dan mahasiswa agar lebih mengetahui apa yang dimaksud dari program KIA, KB serta bagaimana hubungan dan keterkaitannya dalam mensejahterakan masyarakat.






















BAB 2
ISI
A.    Dasar Teori
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2003, h.27).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya. (dilampirkan oleh Zulkifli dari bambang, 1986, h.9).
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :
·         Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.
·         Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
·         Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
·         Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.
·         Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok :
1.      Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
2.      Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
3.      Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
4.      Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi. Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Tujuan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah :
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2.      Tujuan Khusus
·         Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
·         Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
·         Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.
Semakin bertambah usia maka terdapat perubahan dari periode menstruasi. Ketika darah haid akhirnya berhenti, maka seorang wanita memasuki masa menopause. Bagaimanapun juga, kontrasepsi sebaiknya digunakan sampai wanita tidak mendapatkan menstruasi atau darah haid selama 2 tahun jika usia kurang dari 50 tahun atau 1 tahun jika usia lebih dari 50 tahun.
Metode kontrasepsi terdiri dari :
Ø  Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi oral kombinasi Kontrasepsi oral progestin Kontrasepsi suntikan progestin kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron Implant progestin Kontrasepsi Patch
Ø  Kontrasepsi barrier (penghalang)
·         Kondom (pria dan wanita)
·         Diafragma dan cervical cap
Ø Spermisida
Ø IUD (spiral)
Ø Perencanaan keluarga alami
Ø Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Ø Metode amenorea menyusui
Ø Kontrasepsi darurat
·         Kontrasepsi darurat hormonal
·         Kontrasepsi darurat IUD
Ø Sterilisasi
·         Vasektomi
·         Ligasi tuba

B.     Penerapan Program KIA dalam KB
Seperti yang kita ketahui program KIA adalah program yang bertujuan mencapai kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah banyak program yang dicanangkan oleh pemerintah, salah satunya adalah melalui program KB. Dimana program KB ini memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
     Dengan adanya program KB inilah, maka tujuan- tujuan yang akan dicapai melalui program KIA juga akan terlaksana. Usaha memperkecil angka kelahiran ini, akan menjadi salah satu batu loncatan untuk mencapai masyarakat yang menyaddari pentingnya hidup sehat.
     Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Indikator derajat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI), umur harapan hidup dan angka kematian balita (Depkes Rl, 1991). OIeh karena itu, persalinan ibu hams mendapatkan fasilitas dan partisifasi seperti tenaga profesional, pelayanan kesehatan, partisipasi masyarakat setempat dan lainnya.
Kematian ibu atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sangat penting. Tingginya angka kematian maternal mempunyai dampak yang besar terhadap keluarga dan masyarakat (L. Ratna Budiarso et al, 1996). Kematian seorang wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup bayinya, karena bayi yang bersangkutan akan mengalami nasib yang sama dan keluarganya bercerai berai (L. Ratna Budiarso et al, 1990). Oleh karena itu angka kematian maternal dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu.

BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

B.     Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah KIA ini, memberikan manfaat bagi kita semua, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.








Daftar Pustaka













Tidak ada komentar:

Posting Komentar